12.28.2012

BELAJAR NAEK LIFT YANG BENAR NYOOK!

Anda pernah merasa berdesakan tak karuan ketika anda akan masuk lift?


Bisa juga disebabkan krn saking banyaknya orang yang semuanya ingin segera masuk ke dalam lift, tidak peduli ada banyak orang juga yang ingin segera keluar lift.

3 tahun saya belajar pendidikan sekretari yang juga mengajarkan etika secara lisan, salah satunya, dahulukan orang yang akan keluar lift terlebih dahulu, baru anda boleh masuk lift tersebut, itulah etikanya, setidaknya begitulah yang diajarkan pada kami semua mahasiswa serta awak kampusnya.


Andai semua orang menyadari adanya etika tak tertulis tersebut pasti kan sama2 enak, sana keluar lift, kita masuk lift, yang akan masuk lift juga tidak akan ditinggal kok, serasa naek bis ajah kok takut di tinggal?? Hahahaha...


Satu lagi pelajaran soal beretika dalam lift, yaitu tidak memencet tombol angka setiap lantai yang ada, bayangkan jika dalam 1 gedung terdapat 20 lantai, lalu tombol lift dari lantai 1 sampe lantai 20 semuanya terpencet, lalu posisi Anda masuk lift dan menuju ke lantai 20, jika setiap lantai pintu lift itu terbuka, bayangkan butuh waktu berapa lama Anda akan sampai di lantai 20 tersebut?? Pasti jengkel kan rasanya??


Sekali lagi, Andai semua orang tau, ber’etika yang benar dalam menggunakan lift, pasti tidak ada lagi orang yang emosian-ngomel2-ngedumel saat pake lift tersebut, mulai dari kita mulai dari sekarang, BELAJAR MENGGUNAKAN LIFT YANG BENAR NYOOK!

12.23.2012

MINIM IJAZAH, SUSAH CARI KERJA

Inilah salah satu jeleknya Indonesia yang memandang bahwa ijazah itu adalah nomer satu.

tidak ada ijazah ya mohon maaf tidak ada kesempatan,

tidak peduli berapa banyak sertifikat seminar ato kegiatan ini itu di luar akademik yang kamu lampirkan pada CV

itu saya rasakan sendiri pada saat kontrak bekerja saya akan segera berakhir pada pertengahan januari besok, karena saking penginnya untuk jadi pegawai tetap dengan semua kemudahan dan fasilitasnya

saya melamar pada sebuah bank swasta internasional, bertempat di jalan basuki rahmat surabaya

sampai pada suatu siang

"siang, dengan Lo Fortunata?"
"saya elsye, HRD bank H***, kira2 kapan ya kira bisa ketemu untuk interview?"
"baik sore ini saya tunggu di kantor saya pukul 5 sore ya, terima kasih, sampai ketemu"

berbekal kata "sampai ketemu" saya naek taxi berangkat ke sana dengan hati senang gembira, padahal taci adalah kendaraan yang paling jarang saya jamah karena mahal.

20menit menunggu, akhirnya...

"we'll start this interview in english"

hampir 30menit berjalan, apa yang terjadi?

"lho ternyata Anda ini bukan S1 ya?"
"kan sudah saya katakan di CV dan saya lampirkan copy ijazah saya?"
"ya sorry we aren't aware with your diploma degree, anyway thankyou for your consideration to come here"

diakhiri dengan kata thankyou, di tolak mentah2 hanya karena SAYA D3 BUKAN S1

bukankah mereka yang bekerja di bank dituntut untuk harus teliti??