4.20.2013

ibarat salah jalan, masuk got

Satu lagi jahatnya dunia kerja yagn perlu saya share,

Posting ini tidak berlaku hanya pada satu bagian, satu bidang usaha, atau satu perusahaan saja, tapi berlaku di semua golongan dan kasta di semua perusahaan apapun bidangnya, bahkan tidak menutup kemungkinan hal ini terjadi juga pada bidang pemerintahan.
Bahwa naik tidaknya gajimu,

Bahwa diangkat atau tidaknya kamu sebagai pegawai tetap,

Bahwa dipromosikan atau tidaknya jabatan kamu,

Bukan disebabkan oleh bagus tidaknya performa kerjaan kamu atau loyal tidaknya kamu pada suatu perusahaan, kalaupun iya itu hanya itu hanya sekitar 20% dari faktor keseluruhan.
Lalu apa yang menentukan?

Yakni “suka atau tidaknya atasan terhadap kamu sebagai bawahannya”

Terbukti jika dari awalnya gak suka, sebagus apapun hasil kerjamu ya tetap saja tidak dianggap

Mau jungkir balik? Lembur sampe tengah malam? Atau mentraktir si atasan setiap kali makan siang?

Mohon maaf saja, si atasan tetap saja tidak respect ke kamu

Bahkan dia tidak akan segan2 mencari cara untuk membuatmu “enyah” dari lingkungan sekitarnya.

Hal ini baru saya sadari ketika hal itu terjadi pada diri saya,

Bergabung pada sebuah bank swasta nasional yang awalnya saya anggap oke, 3 bulan masa probation saya usai dan dinyatakan tidak dapat dilanjutkan dengan alasan bla bla bla...

Dari awal bergabung saya berusaha mengelak dari tingkah beberapa orang yang tidak menyukai bangsa kulit putih, maaf jika posting ini berbau SARA

Pernah suatu waktu, ketika dia ngobrol dengan salah satu kawannya, “ya soale deE itu cino”
Alangkah lebih baiknya jika kata itu diganti dengan ‘chinese’

Sikapnya juga kurang saya suka, ketika kamu menjadi ‘anak baru’ yang menerima hal baru yang tidak kamu ketahui/ pelajari sebelumnya, dan ketika kamu tanya pada dia notabene sebagai atasan, dia menjawab sekedarnya dan memberikan kesan “kamu itu kok cek goblokE seh?”

Pantaskah dia menyandang predikat  atasan? (ya monggo dijawab sendiri)

Inti dari posting ini adalah
“pilihlah lingkungan kerja yang mendukung dan fair, salah sedikit bisa masuk got yang kotor dan bau”

4.05.2013

Tidak ada yang sempurna, termasuk kita kan?

Saya tiba2 ingin menulis soal hal satu ini, cukup umum karena semua orang pasti tahu atau paling tidak pernah mendengarnya


“tidak ada yang sempurna di dunia ini, walaupun itu kita, ciptaan Tuhan yang paling sempurna”

Andai semua orang dapat memahami isinya

Saya tidak mau menghakimi si A, si B, atau si C, karena saya juga sama seperti Anda

Posting ini Cuma ingin mengingatkan saja bahwa jadi manusia janganlah sombong,

Ada yang menjelekkan temannya “pake j*lb*b tapi mulutnya ga pernah dijaga” padahal dia yang berkata itu juga mengenakan j*lb*b (maaf jika tersinggung)

Ada yang menganggap dirinya paling tahu, paling pintar sehingga menghina teman lainnya dengan kasar “dasar goblok kamu!”

Ada yang bangga karena dirinya cantik-ganteng-bodi bagus sehingga menghina teman  lainnya dengan kasar  “udah jelek idup lagi”

Ada yang bilang “pelit”

Ada yang bilang “ngeSOK’

Ada yang bilang “gendut”

Ada yang bilang “kalo dia itu mbencekno”

Ada pula salah seorang yang sebelumnya saya anggap teman di kantor baru ini, ternyata semua hal yang saya ceritakan padanya itu disampaikan pada atasan dengan memutar fakta yang ada, hasilnya saya dipecat, mungkin dia merasa puas.

ya dia memang salah, mungkin juga saya ada salah padanya, 
kita berdua hanyalah manusia yang tidak luput dari kesalahan...
 
Ya mari kembalikan semua kata2 itu ke diri masing2, sudah tahu kan kalo tidak ada yang sempurna? maka janganlah saling menghakimi sesama mu sendiri...