Satu lagi jahatnya dunia kerja yagn perlu saya share,
Posting ini tidak berlaku hanya pada satu bagian, satu
bidang usaha, atau satu perusahaan saja, tapi berlaku di semua golongan dan
kasta di semua perusahaan apapun bidangnya, bahkan tidak menutup kemungkinan
hal ini terjadi juga pada bidang pemerintahan.
Bahwa naik tidaknya gajimu,
Bahwa diangkat atau tidaknya kamu sebagai pegawai tetap,
Bahwa dipromosikan atau tidaknya jabatan kamu,
Bukan disebabkan oleh bagus tidaknya performa kerjaan kamu
atau loyal tidaknya kamu pada suatu perusahaan, kalaupun iya itu hanya itu
hanya sekitar 20% dari faktor keseluruhan.
Lalu apa yang menentukan?
Yakni “suka atau tidaknya atasan terhadap kamu sebagai
bawahannya”
Terbukti jika dari awalnya gak suka, sebagus apapun hasil
kerjamu ya tetap saja tidak dianggap
Mau jungkir balik? Lembur sampe tengah malam? Atau
mentraktir si atasan setiap kali makan siang?
Mohon maaf saja, si atasan tetap saja tidak respect ke kamu
Bahkan dia tidak akan segan2 mencari cara untuk membuatmu
“enyah” dari lingkungan sekitarnya.
Hal ini baru saya sadari ketika hal itu terjadi pada diri
saya,
Bergabung pada sebuah bank swasta nasional yang awalnya saya
anggap oke, 3 bulan masa probation saya usai dan dinyatakan tidak dapat
dilanjutkan dengan alasan bla bla bla...
Dari awal bergabung saya berusaha mengelak dari tingkah
beberapa orang yang tidak menyukai bangsa kulit putih, maaf jika posting ini
berbau SARA
Pernah suatu waktu, ketika dia ngobrol dengan salah satu
kawannya, “ya soale deE itu cino”
Alangkah lebih baiknya jika kata itu diganti dengan
‘chinese’
Sikapnya juga kurang saya suka, ketika kamu menjadi ‘anak
baru’ yang menerima hal baru yang tidak kamu ketahui/ pelajari sebelumnya, dan
ketika kamu tanya pada dia notabene sebagai atasan, dia menjawab sekedarnya dan
memberikan kesan “kamu itu kok cek goblokE seh?”
Pantaskah dia menyandang predikat atasan? (ya monggo dijawab sendiri)
Inti dari posting ini adalah
“pilihlah lingkungan kerja yang mendukung dan fair, salah
sedikit bisa masuk got yang kotor dan bau”