1.16.2013

Terima Kasih Ku...


Hari ini saya lulus, selesai tugas saya belajar di BCA, sama seperti lulus SMP atau SMA yang masing2 ditempuh 3tahun masa belajarnya...
Maka tidak ada kata lain yang bisa saya sampaikan selain terima kasih...


TERIMA KASIHKU

Terima kasih atas kesempatan untuk bekerja dan belajar

Terima kasih atas nafas yang berhembus dan matahari pagi yang menyinari

Terima kasih atas terbiasanya bangun pagi dan berangkat bekerja

Terima kasih atas sapaan “selamat pagi” dari setiap satpam dan OB setiap paginya

Terima kasih atas semua antrian nasabah yang sabar menunggu untuk dilayani

Terima kasih atas setiap nasabah yang datang, yang baik hati, yang ramah, yang mata keranjang, yang cerewet, yang judes, dan yang pelit

Terima kasih atas jam kerja hingga melebihi jam 5 sore

Terima kasih atas jam  lembur yang dihasilkan dan dibayar

Terima kasih atas penghasilan yang didapat hingga mencapai jumlah saldo yang diinginkan

Terima kasih atas tempat kerja dan teman kerja serta atasan yang senantiasa menyenangkan

Terima kasih atas tugas tugas dan pendingan yang selalu memenuhi hari2ku

Terima kasih atas semuanya





1.09.2013

kita BELAJAR bukan BEKERJA

Masa 3 thn itu seperti sekolah, SMP lanjut SMA, masing2nya ditempuh dalam waktu yang sama, sama2 3 tahun,
Jika ada beberapa orang yang menganggap pekerja kontrak itu sebenarnya bukan pegawai, saya mencoba berpikir positif, bahwa kita bukanlah pekerja kontrak maupun ingin disebut pegawai, kita hanyalah pelajar, karna kita itu belajar, sama kan dengan pelajar SMP ato SMA?
Saya anggap lingkungan ini seperti keluarga, 5 hari kerja dalam seminggu, berarti 45 jam dalam seminggu kita habiskan waktu di kantor, jumlah ini lebih dari waktu kita bisa ada d rumah kan? berat rasanya jika harus berpisah dengan keluarga sendiri, tapi saya percaya bahwa untuk mencapai cita2 harus ada sesuatu yang dikorbankan...

Surabaya, 31 Oktober 2012, 17:48 wib
Kita tidak BEKERJA tapi BELAJAR,
Belajar tersenyum,
Belajar ikhlas,
Belajar berbagi,
Belajar peduli,
Belajar sabar,
Belajar menghargai,
Belajar mengingat,
Belajar bersatu,
Belajar menjadi Pemimpin,
Belajar BICARA…

MINIMNYA EDUKASI PERBANKAN

Rabu, 9 januari 2013, saya kedatangan seorang nasabah, identitas surabaya kelahiran sampang-madura yang berniat untuk buka rekening.

Pertama terima KTP nya, saya langsung berprasangka buruk bahwa beliau tidak bisa tanda tangan sesuai ID. Asal tau saja ya, hal ini adalah hal yang paling menjengkelkan bagi seorang CSO yang melayani buka rekening yang mana butuh 6 tanda tangan yang sama persis dengan ID nya.

Seperti biasanya, tahap selanjutnya adalah penjelasan produk, tentunya dengan bahasa indonesia baku, menurut pengalaman bahwa orang2 daerah seperti beliau terkadang kurang paham dengan bahasa semi jowo.

Ternyata benar, saya harus lebih menata tata ucapan saya karena dari mimik mukanya beliau menggambarkan bahwa ia memang kurang “dong”, contohnya administrasi bulanan yang beliau artikan sebagai bayar pajak bulanan
.
Setelah ditanya soal data pekerjaan, ia berjualan bawang di pasar keputran, pasar yang paling dekat dengan lokasi bank ini..sukur2 orangnya tidak ikut bau bawang, batin saya.

Prasangka buruk yang hadir di awal tadi terbukti salah, beliau bisa tanda tangan sama persis 100% sesuai IDnya.

Baiklah, tersenyumlah saya...
Proses selesai,,,

“ada lagi yang bisa saya bantu mungkin pak?”

“lho ini pakenya gimana?” tanyanya setelah menjawab telepon dengan bahasa madura asli

“ini digunakan di mesin ATM pak, kalau ingin ambil uang atau kirim uang”
 
“terus caranya gimana?” tanyanya lagi sambil menahan tawa karena malu

Saya berusaha lagi menata bahasa untuk memberi penjelasan dan pengertian pada beliau, tapi dari pada repot2 toh ya dia belom tentu “dong”, ya sudahlah la saya tuliskan saja cara ambil uang dan kirim uang melalui ATM itu pada sebuah kertas, dengan tatanan seperti di bawah ini:

-masukkan kartu ATM  -masukkan no pin 6 angka  -pilih menu penarikan tunai  -masukkan jumlah uangnya  -silahkan ambil uangnya  -ambil struk hasil transaksi  -ambil kartu ATMnya kembali

-masukkan kartu ATM  -masukkan no pin 6 angka  -pilih menu transfer –pilih bank BCA atau bank lain  -masukkan jumlah uang yang akan dikirim  -masukkan no rekening tujuan  -cek layar konfirmasi, jika benar tekan benar, jika salah tekan salah dan ulangi sekali lagi –masukkan no pin 6 angka lagi  -ambil struk hasil transaksi  -ambil kartu ATMnya kembali

Demikian dan selesai.

Dari kasus ini saya baru tahu dan sadar bahwa di tengah2 masyarakat yang menggunakan bank dan rekening mereka untuk bertransaksi dan menganggap bank itu salah satu elemen penting dalam kehidupan, ternyata masih ada orang2 daerah yang numpang kerja di kota yang masih belum tahu apa gunanya buka rekening dan cara menggunakan kartu ATMnya.
Orang2 sepeti beliaulah yang sangat rentan menjadi korban penipuan oleh orang2 kota yang jahat dan mata duitan (dalam arti doyan duit tanpa bekerja).

Ada sajalah caranya, semisal ada seseorang yang pura2 baik ingin bantuk transfer, tapi malah tahu2 di transfer ke rekening pelakunya sendiri, ada lagi cara lain yang masih gempar dilakukan, pura2 telepon di iming2i dapat hadiah, dipandu ke ATM untuk ambil kode booking hadiah, ternyata malah diarahkan untuk transfer sejumlah dana ke rekening penipu.
Coba deh sekali waktu bank memberikan edukasi ke orang orang kecil atau menengah ke bawah tentang pentingnya menabung, bagaimana cara penggunaan di mesin ATM, bagaimana supaya tidak ditipu orang melalui iming2 hadiah tadi dan yang terpenting supaya mereka mampu menyimpan nomer pin kartu ATMnya sendiri.


Udah susah2 nabung, malah uangnya ilang karena diambil teman atau keluarga yang “mokong”, kerugian ada dipihak mereka juga kan? Dan bank malah jadi sasaran kekesalan mereka untuk minta dikembalikan uangnya yang habis ditipu itu...uang dia habis kena tipu, frontliner bank ‘habis’ juga kena damprat marahnya mereka yang ga balik uangnya, semuanya jadi habis...

1.04.2013

BERBAGI ITU LEBIH INDAH...

beberapa hari ke depan, tugas saya sebagai Customer Service akan segera berakhir, bukan karena resign, melainkan karena dipensiunkan dini oleh Bank tersebut.

ya anggap saja memang bukan rejekinya di sini, anggap saja 3 tahun sebagai pembelajaran saja...

seperti layaknya sebuah perpisahan yang hampir setiap tahun Tim CSO lakukan adalah membelikan sebuah hadiah kenang2an...urunan untuk beli suatu barang kenangan singkatnya...

salah seorang teman bertanya "mau dibelikan apa?"
jawaban pertama, "jam tangan fossil"

berhubung uang yang terkumpul masih kurang (karena jam tangan idaman itu seharga Rp 1.469.000) maka saya dianjurkan untuk tambah sisanya dengan uang sendiri..

lumayan besar juga "tombok"nya..700 rebo rupiah...

beberapa hari dipikir, antara sayang uang 700 rebo itu dan jam tangan idaman di depan mata dengan subsidi uangnya lumayan juga...

semalam saya dapat jawabannya,
3 tahun bersama Tim CSO ini tak pernah sekalipun tercetus ide dari saya, teman2, maupun atasan untuk berbagi pada mereka yang membutuhkan.

mayoritas dari mereka lebih heboh ketika berencana akan hangout bareng ke luar kota, rencana jalan ke mall dan karaoke untuk hari jumat besok...

jika dihitung, jumlah penghasilan kita cukup besar kok jika memang bersedekah tak lebih  dari 20%nya saja..

kali ini saya tidak mematok harga, saya juga tidak meminta hadiah kenang2an apa atau seharga berapa...

cukup teman2 beli beberapa bahan pokok (sembako) yang bisa digunakan utk kebutuhan sehari hari, tanpa di patok harga juga,

kumpulkan di Saya pada hari terakhir saya di sini, saya berikan pada mereka yang kurang beruntung karena tidak memiliki orang tua lengkap, pemberian tersebut tidak saya beri nama pribadi, ini dari kalian, maka saya beri nama "Tim CSO Darmo"

mungkin ada yang kurang setuju atau mengumpat dalam hati, tak mengapa, kalian yang memberi, kalian yang menikmati hadiah dari Yang Maha Esa nantinya...

sebelumnya, saya ucapkan terima kasih atas kerjasamanya...